Sitophilus oryzae, umumnya dikenal sebagai kumbang beras, merupakan hama utama pada biji-bijian yang disimpan di seluruh dunia. Kumbang kecil ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada beras, gandum, jagung, dan biji-bijian lainnya, sehingga menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani dan kekurangan pangan bagi konsumen.
Menurut data terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, kumbang beras bertanggung jawab atas 50% kerusakan akibat serangga pada biji-bijian yang disimpan. Mereka dikenal karena kemampuannya berkembang biak dengan cepat dan bertahan hidup pada suhu rendah, sehingga sulit dikendalikan tanpa strategi pengelolaan yang tepat.
Salah satu pendekatan yang efektif untuk mengendalikan kumbang penggerek padi adalah melalui penggunaan fumigasi dengan gas fosfin. Namun cara ini memerlukan penanganan yang hati-hati dan dapat membahayakan kesehatan manusia jika tidak dilakukan dengan benar. Metode alternatif seperti penggunaan insektisida dan strategi pengelolaan hama terpadu juga sedang dipelajari untuk mengurangi ketergantungan pada fumigasi.
Kesimpulannya, kumbang beras merupakan ancaman serius terhadap penyimpanan dan kualitas biji-bijian. Petani dan profesional pertanian harus tetap waspada dalam memantau hama ini dan menerapkan strategi pengelolaan yang efektif untuk mencegah kerugian ekonomi dan kekurangan pangan.
#penggerek beras #biji-bijian yang disimpan #pengendalian hama #fumigasi #insektisida #pengendalian hama terpadu #ketahanan pangan #pertanian