#Pertanian #Strategi Pertanian #Pemulihan Banjir #Praktik Berkelanjutan #Pengendalian Hama #Pengelolaan Tanaman #Pertanian Tangguh #Inovasi Pertanian #Dampak Cuaca #Kolaborasi dalam Pertanian
Banjir besar baru-baru ini menghancurkan lahan pertanian, berdampak pada petani seperti Chị Nguyễn Thị Dung di provinsi Quảng Điền. Meski menghadapi kerugian besar akibat genangan, para petani tetap tangguh dan memanfaatkan cuaca cerah untuk menyelamatkan tanaman. Menurut Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, sebagian besar tanaman sayuran dan bunga di dataran rendah telah rusak total.
Sebagai tanggapannya, otoritas pertanian bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk menilai jumlah benih yang diperlukan dan mengusulkan langkah-langkah dukungan bagi para petani. Untuk mengurangi kerugian akibat banjir, para petani menerapkan berbagai strategi. Hal ini mencakup pemanenan tepat waktu pada tanaman yang terkena dampak, pemusnahan bahan tanaman yang terserang penyakit, dan peningkatan aerasi tanah untuk mencegah kerusakan akar.
Data dari Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan:
- Tanaman sayuran, singkong, dan bunga yang terendam di daerah dataran rendah mengalami kerusakan total.
- Inisiatif lokal melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap varietas benih sayuran penting untuk usulan tindakan dukungan.
- Panduan dari otoritas pertanian menekankan kepatuhan terhadap jadwal penanaman untuk memenuhi tingginya permintaan selama festival Tet mendatang.
Strategi Pemulihan Petani:
- Pemanenan: Para petani secara aktif memanen singkong yang tergenang air, memastikan pemusnahan tanaman yang sakit untuk membatasi penyebaran patogen.
- Pengendalian Hama: Tindakan pengendalian hama yang waspada, termasuk penggunaan Ridomil Gold 68WG, Anvil 5SC, dan Vimonyl 72WP, sedang diterapkan untuk melindungi tanaman.
- Perencanaan Masa Depan: Para petani bersiap menghadapi musim dingin-musim semi yang akan datang dengan memilih dan menimbun benih sayuran yang beragam secara cermat.
Praktik Pertanian Berkelanjutan:
- Aerasi dan Persiapan Tanah: Setelah air surut, petani segera mengaerasi tanah untuk mencegah kemacetan akar dan memberikan pupuk tambahan NPK.
- Pencegahan Penyakit: Pemangkasan ketat pada cabang yang sakit, pemberian kapur di sekitar pangkal pohon, dan penggunaan Trichoderma dan fungisida membantu mencegah infeksi jamur.
- Kolaborasi dan Pemantauan: Otoritas pertanian secara aktif memantau kondisi cuaca, berkolaborasi dengan masyarakat lokal, dan memberikan dukungan tepat waktu kepada petani.
Dalam menghadapi kesulitan, komunitas pertanian memiliki ketahanan dan terlibat aktif dalam memulihkan produktivitas. Kolaborasi antara petani dan pihak berwenang, ditambah dengan penerapan praktik berkelanjutan, sangat penting untuk keberhasilan pemulihan. Ketika para petani menerima inovasi dan bimbingan para ahli, terdapat optimisme akan kebangkitan pertanian di wilayah yang terkena dampak.