Deskripsi Ilmuwan: Ubi jalar merupakan tanaman penting di seluruh dunia, tetapi rentan terhadap berbagai virus yang dapat menyebabkan penurunan hasil yang signifikan. Artikel ini akan memberikan ikhtisar tentang virus yang menyerang ubi jalar, dampaknya terhadap produksi tanaman, dan metode untuk mengendalikan dan mencegah penyebarannya. Ini adalah panduan penting bagi petani, ahli agronomi, insinyur pertanian, pemilik pertanian, dan ilmuwan yang bekerja di bidang pertanian. Ubi jalar rentan terhadap beberapa virus, termasuk virus belang berbulu ubi jalar (SPFMV), virus aksi klorotik ubi jalar (SPCSV), dan virus belang ringan ubi jalar (SPMMV). Menurut data terbaru dari International Potato Center, virus ini dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 80 persen jika tidak dikelola dengan baik. Mereka sering disebarkan oleh serangga, seperti lalat putih dan kutu daun, dan juga dapat ditularkan melalui bahan tanam yang terinfeksi. Untuk mencegah penyebaran virus ini, sangat penting untuk menggunakan bahan tanam bebas penyakit dan melakukan tindakan sanitasi yang tepat, seperti membuang tanaman yang terinfeksi dan membersihkan alat di antara penggunaan. Petani juga harus menggunakan insektisida untuk mengendalikan populasi serangga yang dapat menyebarkan virus. Metode lain untuk mengelola virus ubi jalar adalah dengan menggunakan varietas tahan. Para ilmuwan telah mengembangkan varietas ubi jalar yang tahan terhadap beberapa virus yang paling umum, seperti varietas Beauregard yang tahan terhadap SPCSV. Menanam varietas ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan meminimalkan kehilangan hasil. Kesimpulannya, virus merupakan ancaman yang signifikan bagi tanaman ubi jalar dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi petani. Menggunakan bahan tanam bebas penyakit, melakukan tindakan sanitasi yang baik, dan menggunakan insektisida dan varietas tahan adalah metode yang efektif untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran virus ubi jalar.