#Ketahanan Pedesaan #Pertanian Berkelanjutan #Eco-Pariwisata #Pengentasan Kemiskinan #Inovasi Pertanian #Pembangunan Komunitas #Konservasi Lingkungan #Tiongkok #Pengakuan Internasional
Di jantung Daerah Otonomi Ninh Ha Hoi Tiongkok, Desa Longwangbei telah muncul sebagai mercusuar harapan dan inspirasi bagi masyarakat pedesaan di seluruh dunia. Baru-baru ini, pada Pameran Pertanian Internasional ke-60 di Paris, Perancis, Jiao Jianpeng, Wakil Sekretaris Desa Longwangbei, memanfaatkan kesempatan untuk berbagi kisah sukses mereka dengan dunia.
Jiao memamerkan serangkaian produk khas pertanian lokal di pameran tersebut, termasuk stroberi, angsa, dan jus seledri, serta warisan budaya takbenda seperti seni memotong kertas, wayang kulit, dan lukisan wajah tradisional. Meski awalnya skeptis, jus seledri mereka memikat selera Daniel Vial, seorang tamu terhormat, yang memuji rasanya yang nikmat.
Stan Longwangbei Village menjadi favorit di kalangan pengunjung pameran, menghasilkan pendapatan lebih dari 400,000 RMB (sekitar $56,000 USD) dalam beberapa hari. Kembali ke Tiongkok, permintaan terhadap produk mereka melonjak, dengan pelanggan Perancis mulai melakukan pemesanan.
Belum lama ini, Longwangbei merupakan salah satu daerah termiskin di Tiongkok, yang bergulat dengan kondisi alam yang buruk dan sumber daya yang terbatas. Namun, upaya bersama, termasuk inisiatif konservasi ekologi seperti Program Northern Three-North Shelterbelt, telah mengubah lanskap tersebut. Luas hutan di Ninh Ha Hoi telah meningkat dari 1.4% pada akhir tahun 1970an menjadi lebih dari 27% pada tahun 2022.
Langkah-langkah pengentasan kemiskinan yang diprakarsai pemerintah juga telah memperkuat infrastruktur di Longwangbei, meningkatkan akses terhadap jalan raya, listrik, perumahan, dan air bersih. Memanfaatkan medan perbukitan, penduduk desa memiliki ladang bertingkat dan mendirikan pertanian untuk memproduksi minyak esensial dari bunga peony. Mereka juga mengembangkan museum ilmu pengetahuan dan teknologi serta hotel gua tradisional untuk meningkatkan pariwisata.
Pada tahun 2023, Longwangbei menyambut lebih dari 410,000 wisatawan, menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 19.41 juta RMB (hampir $2.7 juta USD). Melalui strategi pembangunan yang terdiversifikasi, pendapatan per kapita desa meningkat dari di bawah 2,300 RMB (sekitar $320 USD) pada tahun 2012 menjadi 15,500 RMB (sekitar $2,150 USD) pada tahun 2023.
Dari lingkungan yang “tidak layak huni” hingga model “pembangunan yang ramah lingkungan, ekologis, dan berkualitas tinggi,” Longwangbei melambangkan kemajuan Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan dan revitalisasi pedesaan. Kisah mereka telah diabadikan dalam film dokumenter “A Wonderful Journey in China,” sebuah upaya kolaborasi antara media Tiongkok dan Prancis.
Saat Alice Roche, seorang blogger musik Perancis dan penduduk desa kehormatan, merenungkan kunjungannya, dia mengungkapkan kekagumannya terhadap teknologi pertanian di desa tersebut dan berkembangnya pariwisata hotel gua. Roche adalah salah satu dari 88 penduduk desa kehormatan yang telah berkontribusi terhadap pembangunan Longwangbei dan keterlibatan internasional.
Longwangbei bertujuan tidak hanya untuk menampilkan lanskap pedesaan Tiongkok yang indah tetapi juga untuk menunjukkan komitmen Tiongkok terhadap ketahanan, inovasi, keterbukaan, dan inklusivitas di panggung global, tegas Jiao.
Transformasi Desa Longwangbei dari keterpurukan menjadi kejayaan merupakan bukti kekuatan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan masyarakat. Dengan mengintegrasikan konservasi ekologi, inovasi pertanian, dan promosi pariwisata, Longwangbei tidak hanya meningkatkan penghidupan tetapi juga menginspirasi masyarakat di seluruh dunia. Saat kita merayakan pencapaian mereka, biarkan Longwangbei menjadi mercusuar harapan bagi semua yang berupaya membangun masa depan yang lebih hijau dan sejahtera.