#Pertanian #Rusia #Timur Jauh #Produksi Pertanian #Kondisi Cuaca #Langkah-langkah Dukungan #Hasil Panen #Pembangunan Infrastruktur #Dukungan Pemerintah #Pembangunan Pedesaan #Tantangan Pertanian #Penyakit Menular #Dinamika Pasar
Pada tahun 2023, produksi pertanian di sebagian besar wilayah Timur Jauh Rusia mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca buruk yang merusak tanaman. Namun, upaya sedang dilakukan untuk memperluas wilayah budidaya dan memperkenalkan langkah-langkah dukungan tambahan di sektor ini. Meskipun terdapat tantangan seperti wabah penyakit menular yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar, terdapat inisiatif-inisiatif menjanjikan yang bertujuan untuk merevitalisasi kegiatan pertanian.
Menurut data Kementerian Pertanian Federasi Rusia, hanya empat wilayah di Timur Jauh Rusia yang menunjukkan pertumbuhan positif dalam produksi pertanian pada tahun 2023. Oblast Otonom Yahudi menunjukkan peningkatan paling signifikan yaitu sebesar 13.9%, diikuti oleh Oblast Magadan (+3.5). %), Buryatia (+2.7%), dan Yakutia (+0.2%). Sebaliknya, produksi pertanian secara keseluruhan mengalami sedikit penurunan dengan indeks turun menjadi 99.7%. Namun, indeks Timur Jauh Rusia hanya berada pada angka 93.9%, yang menunjukkan penurunan produksi yang lebih besar dibandingkan rata-rata nasional.
Primorsky Krai, yang secara tradisional merupakan produsen utama barang-barang pertanian, menghadapi tantangan besar karena kondisi cuaca buruk pada tahun 2023. Banjir berdampak signifikan pada panen kedelai dan jagung, sehingga mengakibatkan kerugian besar bagi para petani. Untuk memitigasi dampaknya, pihak berwenang berencana meningkatkan area budidaya sebesar 1% pada tahun ini, dengan fokus pada tanaman seperti jagung dan padi. Namun, muncul kekhawatiran mengenai kekurangan pupuk mineral, dimana hanya 30% dari volume yang dibutuhkan yang tersedia untuk musim tanam mendatang. Upaya untuk mengimpor pupuk tambahan melalui transportasi kereta api dari Siberia mengalami kesulitan karena tingginya volume ekspor ke luar negeri.
Sementara itu, produsen pertanian di Oblast Amur sedang bersiap untuk melakukan ekspansi budidaya jagung secara besar-besaran, dengan rencana untuk melampaui 55,000 hektar pada tahun 2024, atau menggandakan luas areal tahun sebelumnya. Inisiatif seperti pendirian lift biji-bijian oleh perusahaan seperti “Target Agro” bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur pengolahan biji-bijian, memfasilitasi peningkatan kapasitas produksi dan penyimpanan.
Di wilayah tetangga, Zabaykalsky Krai, upaya untuk meningkatkan ekspor pertanian telah membuahkan hasil yang menjanjikan, dengan peningkatan sebesar 1.7 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Pertanian di wilayah tersebut menyoroti pertumbuhan ekspor biji-bijian yang signifikan, meskipun sebagian besar diangkut melalui wilayah tersebut dan bukan berasal dari pertanian lokal.
Dukungan pemerintah tetap penting dalam mempertahankan kegiatan pertanian di Timur Jauh. Pada tahun 2023, Kementerian Pertanian mengalokasikan sekitar 11 miliar rubel untuk dukungan pertanian di wilayah tersebut, dengan sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan rumah kaca. Tahun ini, pendanaan tambahan melebihi 500 juta rubel direncanakan untuk pembangunan kompleks rumah kaca, yang bertujuan untuk meningkatkan swasembada produksi sayuran regional.
Pemerintah daerah juga meningkatkan upaya untuk mendukung perekonomian pedesaan. Di Zabaykalsky Krai, subsidi untuk produksi wol telah ditingkatkan hampir dua kali lipat untuk mengatasi penurunan harga pasar, sehingga memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi para peternak domba. Demikian pula, Oblast Amur telah mengalokasikan 12.4 juta rubel untuk mendukung para profesional muda yang terlibat dalam kegiatan pertanian di bawah program “Pembangunan Pedesaan Komprehensif”, yang menawarkan pembayaran satu kali dalam jumlah besar berdasarkan kriteria tempat tinggal dan pekerjaan.
Namun, wabah penyakit menular yang terjadi baru-baru ini di perusahaan pertanian menimbulkan tantangan besar terhadap produksi. Penerapan karantina sebagai respons terhadap wabah flu burung di Oblast Sakhalin menggarisbawahi risiko yang dihadapi oleh sektor ini, sehingga memerlukan tindakan pembendungan yang cepat dan mekanisme kompensasi bagi dunia usaha yang terkena dampaknya.
Lanskap pertanian di Timur Jauh Rusia mencerminkan interaksi dinamis antara tantangan dan peluang. Meskipun kondisi cuaca buruk dan wabah penyakit menular merupakan tantangan yang mendesak, upaya bersama untuk memperluas wilayah budidaya, meningkatkan infrastruktur, dan memberikan dukungan yang ditargetkan merupakan landasan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.