#Kyrostomato#varietas pematangan awal#hasil tinggi#tahan kekeringan#tahan penyakit#serbaguna#konsumsi segar#pengawetan#penyakit tomat#Phytophthora#konten bahan kering#konten lycopene#bidang terbuka
Tomat adalah tanaman pokok bagi banyak petani di seluruh dunia, dan memilih varietas yang tepat dapat membuat banyak perbedaan. Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat tomat Kyros, pilihan serbaguna dan andal yang telah mendapatkan popularitas di kalangan petani karena hasil panennya yang luar biasa dan ketahanannya terhadap penyakit tomat yang umum.
Tomat Kyros adalah varietas pematangan awal, hanya membutuhkan 80-84 hari dari pembibitan hingga pematangan buah. Tumbuh hingga ketinggian 45-50 cm dan memiliki kebiasaan tumbuh yang pasti, menjadikannya tanaman yang padat dan lebat dengan dedaunan rendah. Buahnya berbentuk bulat lonjong dengan ujung kecil tumpul, dan beratnya antara 90-120g. Buah mentah berwarna hijau dengan bercak hijau buram di dekat tangkai, yang menghilang saat buah matang dan berubah menjadi merah. Setiap buah memiliki 3-4 ruang biji, dengan hasil biji rata-rata 0.4% dari berat buah.
Tomat Kyros memiliki rasa dan tekstur yang sangat baik, dengan rasio gula-asam di atas 7, membuatnya ideal untuk konsumsi dan pengawetan segar. Ini juga merupakan varietas tahan kekeringan, dengan ketahanan yang baik terhadap penyakit tomat umum seperti layu Verticillium, layu Fusarium, dan retak. Pada tahun-tahun yang tidak menguntungkan, kejadian infeksi Phytophthora hanya 0.5-1.0.
Dalam hal hasil, tomat Kyros berperforma baik, menghasilkan hingga 56 (hingga 80) ton per hektar di wilayah non-Chernozem, dan hingga 120 ton per hektar di wilayah Volgograd. Ini memiliki hasil awal yang tinggi, menghasilkan 47 ton per hektar atau 83% dari total hasil. Kandungan bahan kering antara 6-7%, dengan kandungan likopen 3.3 mg% (6.4 mg/100 g).
Secara keseluruhan, tomat Kyros adalah pilihan yang andal dan serbaguna bagi petani yang mencari varietas dengan hasil tinggi dan tangguh. Disarankan untuk budidaya di lahan terbuka di daerah dengan kondisi cuaca yang tidak stabil selama musim tanam (Mei-September). Buahnya yang kokoh dapat disimpan hingga 30 hari setelah panen, menjadikannya tanaman yang berharga baik untuk konsumsi maupun pengawetan segar.