Menurutnya, kondisi yang paling sulit bagi petani kentang adalah pada pertanian organik, dimana hasil panen sangat rendah sehingga jumlah yang dikumpulkan bisa dibilang hanya cukup untuk benih kentang tahun depan. Selain itu, kualitas tanaman kentang organik belum sebaik yang diharapkan petani.
Pada saat yang sama, Kraukle melaporkan bahwa tahun ini cukup baik bagi petani kentang dalam pertanian tradisional. Dibandingkan tahun lalu, hasil panen banyak petani tahun ini jauh lebih tinggi, meskipun asosiasi juga menerima laporan dari para petani tentang hasil panen yang buruk.
Ia mencatat bahwa tahun ini kondisi cuaca untuk panen cukup baik, namun karena terlambatnya panen gabah di banyak pertanian, waktu panen kentang bertepatan dengan waktu tanam di musim dingin.
Kraukle juga mencatat harga jual petani kentang tidak meningkat dibandingkan tahun lalu, namun biaya meningkat. Harga produk perlindungan tanaman dan pupuk mineral mengalami kenaikan, namun Kraukle mengatakan kenaikan harga produk perlindungan bagi petani kentang tidak sebesar kenaikan harga pupuk mineral.
Ia mencontohkan, akibat kenaikan harga pupuk mineral, petani hanya menggunakan sedikit pupuk mineral di sawah, sehingga berdampak pula pada kualitas dan volume hasil panen.
Sumber: https://mixnews.lv