Tumbuhan yang mampu bertahan dalam kondisi kekeringan ekstrim telah menjadi topik menarik bagi para peneliti selama bertahun-tahun. Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications telah mengidentifikasi “gen ajaib” yang terlibat dalam proses kebangkitan spesies tumbuhan tertentu. Gen ini dapat memegang kunci untuk memahami bagaimana tanaman bertahan dalam kondisi kekeringan dan dapat berimplikasi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan.
Menurut penelitian, gen yang dimaksud disebut gen Dehydration-Responsive Element Binding 1 (DREB1). Ini bertanggung jawab untuk mengaktifkan sejumlah gen lain yang membantu tanaman bertahan dari kekeringan. Para peneliti menemukan bahwa gen ini sangat aktif pada spesies tumbuhan yang disebut Boea hygrometrica, yang dikenal karena kemampuannya untuk “bangkit kembali” setelah benar-benar kering.
Para peneliti berhasil mengisolasi gen DREB1 dan memasukkannya ke spesies tanaman lain, termasuk tembakau dan gandum. Mereka menemukan bahwa tanaman dengan gen DREB1 mampu bertahan dalam kondisi kekeringan jauh lebih baik daripada yang tidak.
Penemuan ini dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi industri pertanian, khususnya di daerah yang rawan kekeringan. Dengan mengidentifikasi dan memperkenalkan gen DREB1 ke dalam tanaman, petani berpotensi menanam tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan, menghasilkan hasil yang lebih tinggi dan ketahanan pangan yang lebih baik.
Kesimpulannya, penemuan gen DREB1 dan perannya dalam kelangsungan hidup tanaman di bawah kondisi kekeringan ekstrim merupakan terobosan besar dalam penelitian tanaman. Implikasinya bagi industri pertanian sangat signifikan, dan dapat mengarah pada pengembangan tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan, yang pada akhirnya menghasilkan ketahanan pangan yang lebih baik.