#Vietnameseagriculture #agriculturalexports #economicresilience #sustainablefarming #marketdynamics #China-Vietnamtrade #exportagreements #markettrends #Deputy Minister #PhungDucTien #agriculturalchallenges
Ketahanan Sektor Pertanian Vietnam: Mengatasi Tantangan dan Mengejar Target Ekspor $54 Miliar
Sektor pertanian Vietnam menghadapi momen penting pada tahun 2023, bergulat dengan kesulitan ekonomi sambil tetap teguh mengejar tujuan ambisius untuk mencapai target ekspor senilai $54 miliar. Meskipun terjadi penurunan total pendapatan ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 2.7% dalam 11 bulan pertama tahun ini, Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Phung Duc Tien, tetap optimis dapat mencapai target yang ditetapkan.
Menurut laporan Kementerian, pendapatan ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan secara keseluruhan mencapai $47.84 miliar pada Januari hingga November 2023, dengan penurunan signifikan pada sektor makanan laut sebesar 18.9%, kehutanan sebesar 17%, dan bahan baku sebesar 17.8%. Namun, kelompok pertanian dan peternakan mengalami peningkatan yang signifikan, dimana produk pertanian memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tren positif tersebut.
Secara khusus, pendapatan ekspor produk pertanian diperkirakan mencapai $24.3 miliar, meningkat sebesar 17.1%. Lonjakan ini disebabkan oleh peningkatan nilai ekspor produk nabati, beras, kacang mete, dan produk serealia. Wakil Menteri Phung Duc Tien menekankan pentingnya memanfaatkan kekuatan ekspor seperti sayuran, kacang mete, beras, kopi, udang, dan ikan lele untuk mencapai target $54 miliar pada akhir tahun 2023.
Sebagai salah satu pasar ekspor utama Vietnam, Tiongkok, yang menguasai 23.2% pangsa pasar, telah menunjukkan peningkatan luar biasa sebesar 18% dalam 11 bulan pertama tahun 2023, sementara pasar Amerika mengalami penurunan sebesar 17.9%, dan Jepang mengalami penurunan sebesar 9.1%. Wakil Menteri Phung Duc Tien mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen sebesar 15-20% di pasar Tiongkok, terutama sebelum dan sesudah Tahun Baru Imlek.
Pemerintah Vietnam telah membuat kemajuan signifikan dalam meresmikan ekspor utama ke Tiongkok melalui perjanjian resmi. Wakil Menteri Phung Duc Tien mengindikasikan bahwa sektor-sektor lain, termasuk tanaman obat, kelapa, buah-buahan beku, dan semangka, siap untuk melakukan transisi dari ekspor tradisional ke ekspor resmi. Potensi penandatanganan empat perjanjian tambahan pada akhir tahun ini membuka peluang baru bagi Vietnam dalam lanskap pertanian global.
Namun, tantangan masih ada, dan Wakil Menteri Tien mendesak dunia usaha dan asosiasi untuk fokus pada kualitas bahan mentah, ketertelusuran sumber, dan fasilitas pengemasan. Beliau menekankan bahwa meskipun terdapat kondisi pasar yang menguntungkan, Vietnam harus memanfaatkan peluang untuk memproses, mempromosikan dan melaksanakan perjanjian dengan Tiongkok secara efektif.
Dalam menghadapi kesulitan ekonomi, sektor pertanian Vietnam tetap tangguh dan bertekad untuk mencapai target ekspor senilai $54 miliar. Dengan memanfaatkan keunggulan produk-produk ekspor utama dan memanfaatkan tren positif di pasar Tiongkok, industri ini menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang menjanjikan. Namun, kewaspadaan terhadap kualitas produk, ketertelusuran sumber, dan implementasi perjanjian perdagangan yang efisien sangat penting untuk keberhasilan berkelanjutan di arena pertanian global.